

Lebih dikenal dengan nama Goro Nyudo, ia dikenal sebagai seorang pembuat pedang terbaik sekaligus filusuf ternama. Menurut keterangan, disebutkan kalau ia bekerja di propinsi Sagami selama akhir era Kamakura (sekitar tahun 1288-1328). Dan menurut perkiraan, ia mempelajari seni pembuatan pedang dari 2 pembuat pedang di propinsi Bizen dan Yamashiro, yaitu dari Kunitsuna dan Kunimitsu. Sebagai info, Shintogo Kunimitsu dipercaya sebagai cucu dari pembuat pedang jebolan sekolah Taima. Oh iya...selain kepada Masamune, Kunimitsu juga menurunkan ilmunya pada satu orang lagi, yaitu Yukimitsu.

• Fudo Masamune
Pedang yang sering kali berpindah tangan dari satu penguasa Jepang ke penguasa lainnya. Fudo Masamune pertama kali dibeli oleh Lord Hidetsugu seharga 500 Kan, yang kemudian diberikan kepada Shogun Ieyasu. Dari tangan Ieyasu, pedang ini diturunkan kepada Lord Toshiite, kemudian diberikan kepada Lord Toshitsune. Setelah itu, Fudo Masamune dikembalikan Ieyasu setelah ia mendapatkan gelar Lord. Terakhir, pedang ini diwariskan kepada Owari Tokugawa.

• Hocho Sukashi Masamune
Selain membuat pedang, Masamune juga pernah membuat pisau dapur lho!! Salah satu contoh pisau dapur yang paling dikenal pada saat itu ialah Hocho Sukashi Masamune, dan dijual dengan harga yang cukup tinggi. Pisau ini mempunyai desain yang elegan, dengan tambahan ukiran gomabashi pada bagian sukashi-nya. Di akhir jaman restorasi (mungkin yang dimaksud ialah jaman Restorasi Meiji), Hocho Sukashi Masamune hanya bisa didapatkan di toko barang antik dengan harga 10 Hiki.
• Honjo Masamune
Katana yang diwariskan secara turun-temurun oleh generasi Tokugawa sebagai simbol Shogun, dan dianggap sebagai salah satu pedang terkuat. Pada akhir abad ke-16, salah satu jenderal Uesugi Kenshin yang bernama Shigenaga berhadapan dengan Umanosuke, pemilik Katana ini. Dengan sekali tebas, Umanosuke berhasil membelah pelindung kepala Shigenaga!! Meskipun mengalami luka yang parah, namun Shigenaga ternyata masih hidup dan berhasil mengalahkan pemilik Honjo Masamune tadi. Rupanya dewi fortuna masih melindunginya, sehingga kepalanya tidak bernasib sama dengan lawan-lawan Umanosuke sebelumnya. Dan hebatnya, sewaktu Shigenaga memeriksa katana tersebut, Honjo Masamune hanya mengalami sedikit kerusakan!! Sayangnya, Shigenaga terpaksa menjual katana tadi sewaktu ia ditugaskan oleh Uesugi untuk menjaga Fushimi Castle. Katana tersebut akhirnya dibeli oleh Hidetsugu dengan harga 13 Mai.

• Wakasa Masamune
Sama halnya dengan Fudo Masamune, Wakasa Masamune juga sering berpindah tangan antar penguasa Jepang lho. Orang pertama yang memiliki pedang ini ialah Shigenaga, yang kemudian diberikan (atau dijual?) kepada Hidetsugu. Dari sana, pedang tersebut lalu diberikan kepada Shimazu Hyogo Yoshihiro, lalu kepada Ieyasu. Pada akhirnya, Wakasa Masamune dipegang oleh Tokugawa Shogun keempat-Ietsuna, pada tahun 1667. Setelah itu, pedang tersebut diwariskan kepada Shogun berikutnya sebagai bagian dari upacara ‘serah-terima jabatan’.
• Kotegiri Masamune
Julukan Kotegiri Masamune diberikan kepada katana ini, karena mampu menebas bagian tangan dari baju besi milik musuh (kote-pelindung tangan; giri/kiri-memotong) dengan mudah. Katana ini digunakan oleh Asakura Ujikage dalam Battle of Toji, yang terjadi di daerah Kyôto. Ia akhirnya dikalahkan oleh Oda Nobunaga, yang kemudian menjadi pemegang Kotegiri Masamune berikutnya. Ia kemudian memendekkan katana tersebut. Setelah beberapa kali berpindah tangan, katana itu akhirnya menjadi milik klan Maeda dan diwariskan secara turun-temurun hingga tahun 1882. Pada tahun itu, klan Maeda memberikan Kotegiri Masamune kepada Emperor Meiji sebagai hadiah, sewaktu ia mengunjungi kediaman klan tersebut.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar