Minggu, 09 September 2012

Mori Ranmaru

Mori Ranmaru (1565-21 Juni 1582), lahir dengan nama Mori Nagasada, ialah putra dari Mori Yoshinari. Lahir di propinsi Mino sebagai anggota keluarga klan Mori, penerus dari Seiwa Genji, sejak masih kecil Ranmaru telah mengabdi pada Oda Nobunaga.
 
Karena memiliki talenta dan loyalitas tinggi maka Ranmaru dipercaya untuk menjaga sebuah pos penting di Omi dengan bekal 500 koku. Setelah kematian Takeda Katsuyori, Ranmaru diberikan hadiah sebesar 500.000 koku di istana Iwamura. Keberanian dan kesetiaan Ranmaru terus dikenang sampai sekarang, terutama semasa periode Edo atas keputusannya melakukan seppuku untuk mengikuti tuannya. Hubungan antara Oda dan Mori yang sangat erat diabadikan dengan tradisi shudo. Dalam naskah sejarah nanshoku yang ditulis selama periode Edo, dikabarkan bahwa Oda Nobunaga dan Ranmaru Mori memiliki hubungan "spesial" yang dilumrahkan pada masa tersebut.
 
The Life of Ranmaru Mori
Ranmaru terlahir dengan nama Nagasada Mori, anak ke-tiga dari Yoshinari Mori selaku seorang hakim di daerah Gifu, yang ditempatkan di istana Kanayama (propinsi Mino). Kakak tertuanya yakni Yoshitaka Mori tewas dalam pertempuran membela Oda Nobunaga, sementara kakak keduanya yakni Nagayoshi berhasil selamat dan menerima penghargaan sebesar 200.000 koku. Nagayoshi lalu mendampingi Hideyoshi Toyotomi, salah satu jendral kepercayaan Nobunaga, dalam pertempuran Nagakute tapi sayang dalam pertempuran itu ia kehilangan nyawanya. Oda Nobunaga pertama kali bertemu Ranmaru ketika bocah tersebut dibawa ayahnya yang baru bergabung dengan klan Oda pada tahun 1555. Saat itu Ranmaru belum genap berumur 6 tahun. Pada pertemuan pertama Nobunaga langsung jauh hati padanya; bukan hanya karena penampilan Ranmaru, melainkan dari talenta yang dimiliki bocah itu. Ranmaru diangkat menjadi pelayan Nobunaga di usia muda dan jadi satu-satunya asisten yang bisa melayani Nobunaga dengan baik.
Ranmaru sangat pandai, cepat dan efisien dalam bekerja. Ia piawai mengatur jadwal Nobunaga yang sangat padat serta menjaga mood tuannya tetap baik. Jika Nobunaga kehilangan kesabaran dan marah, konon orang yang dapat dijadikan perlindungan adalah Hideyoshi Toyotomi dan Ranmaru Mori. Posisi Ranmaru sangat penting dalam klan Oda karena tidak ada orang yang dapat melayani maupun menjalankan perinta Nobunaga secepat Ranmaru. Selain itu ia juga memiliki skill yang baik dalam bermain pedang, menggunakan panah serta menunggang kuda. Biasanya seorang bocah pelayan dibolehkan menjadi prajurit setelah berusia 15-18 tahun. Tapi Nobunaga yang telah mencium kepiawaian Ranmaru dalam pertemuan pertama, langsung melatih anak tersebut sejak dini untuk menguasai ilmu bela diri serta strategi perang. Setelah kematian Yoshinari, kedua adik Ranmaru yakni Nagataka dan Nagauji Mori hidup bersama dengannya sekaligus bekerja untuk Nobunaga.
 
Ranmaru memiliki hubungan yang sangat baik dengan Toyotomi meskipun sang jendral berasal dari kelas masyarakat yang lebih rendah. Meski tidak berasal dari keluarga bangsawan tapi Ranmaru memperlakukan Toyotomi lebih baik daripada jendral-jendral lain yang berasal dari kelas yang sama dengan Ranmaru. Sementara Mitsuhide Akechi, yang akhirnya mengkhianati Nobunaga, adalah rekan kerja yang paling dibenci oleh Ranmaru.
 
Ranmaru and Mitsuhide
Mitsuhide Akechi berasal dari keluarga samurai terpandang dan mengenyam pendidikan lebih tinggi dibanding para jendral Nobunaga, dimana sebagian besar ilmunya dipelajari secara otodidak. Cikal-bakal kebencian Mitsuhide terhadap Ranmaru dan Nobunaga terjadi ketika Nobunaga berniat membangun istana Azuchi. Ranmaru turun tangan dalam urusan desain dan ia mengusulkan untuk membangun donjon (turret) bertingkat 5. Ketika diminta untuk menunjukkan desainnya, Ranmaru dengan enteng menjawab tidak perlu karena selama ini desain tersebut berada di tangan Mitsuhide. Meski Nobunaga telah melihat desain buatan Mitsuhide tapi ia tetap menyerahkan proyek pembuatan Azushi pada Ranmaru. Rasa sakit hati terhadap Nobunaga yang dianggap pilih kasih terus diingat oleh Mitsuhide selama hidupnya. Sebenarnya Toyotomi dan Ranmaru pernah mengingatkan Nobunaga untuk waspada pada Mitsuhide, namun tidak ditanggapi serius. Tapi rasa sakit hati yang dipendam begitu lama membuat Mitsuhide nekat untuk melawan Nobunaga.
 
Incident at Honnou-ji Temple
Dini hari tanggal 21 Juni 1582, ketika Honnou-ji Temple baru saja dibuka, tiba-tiba pasukan Mitsuhide melancarkan serangan dari berbagai arah. Oda Nobunaga hanya bertarung mempertahankan diri dengan panah, sementara Ranmaru terus berada di sisinya dan mengumpulkan panah-panah yang meleset dan masih utuh. Sebuah panah akhirnya menancap di lengan Nobunaga sehingga memaksanya bersembunyi di ruangan paling dalam. Malam itu Nobunaga tidur sambil menggenggam sebuah pedang sementara Ranmaru bertarung mati-matian meskipun terluka parah. Esoknya Nobunaga melakukan seppuku, cara kematian yang dianggap terhormat oleh para samurai. Sebelum tewas, Nobunaga berpesan pada Ranmaru untuk membakar ruangan tempatnya berada agar tidak ada satupun prajurit Akechi yang bisa mendapatkan kepalanya. Tidak lama setelah tuannya meninggal, Ranmaru ikut melakukan seppuku.
 
Trivia
  • Berbeda dengan catatan sejarah, dalam game Samurai Warriors pertama, Ranmaru Mori berteman baik dengan Akechi Mitsuhide.
  • Dalam seri game Sengoku Basara, ia digambarkan sebagai seorang bocah yang ahli memakai panah dan selalu berusaha diakui oleh Oda Nobunaga.
  • Peperangan yang terjadi di Honnou-ji Temple dihadirkan sebagai seting awal dalam game Onimusha 3: Demon Siege.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar